KULTUM PENDAR HIKMAH

KASAL, SEGAN ATAU PEMALAS

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Jumat, 18 Mei 2018 / 2 Ramadhan 1439 Hijriyah

“Kasal adalah salah satu penyakit hati yang dapat menjadi penghalang seseorang dalam menuju kepda Allah karena kasal ialah segan dan malas dalam mendirikan ibadah atau bentuk amalan apapun yang menjadi rangkaian untuk menuju kepada Allah. Orang yang bersifat kasal itu tidak mendapat kebahagiaan di dunia juga di akhirat."

Anak-anakku semuanya,
Mari kita kembali untuk mengkaji ke dalam diri kita khususnya di bulan Ramadhan ini. Mari kita intropeksi penyakit-penyakit hati yang paling berbahaya di dalam diri kita, yang akan paling banyak menodai ibadah kita. Penyakit hati yag ada di dalam diri kita ialah KASAL. Kasal salah satu di antara sekian banyak yang menyebabkan seseorang dapat berhenti dari perjalanannya menuju kepada Allah SWT. 

Menuju kepada Allah SWT ada dengan cara yang baik dan benar melalui proses perjalanan pengabdian kita kepada Allah SWT tetapi ada juga yang melalui proses masa dan waktu. Seperti orang yang ahli ibadah dia menuju kepada Allah SWT melalui proses pengabdiannya hingga disambut oleh Allah SWT dengan ridho-Nya. Tetapi tidak sedikit orang yang tidak sadar ia berjalan menuju kepada Allah SWT melaui proses masa dan waktu hingga menjemput ajal atau batas umur selesai di dunia yang disebut kematian  dan saat itulah sampai kepada Allah SWT. Kalau ternyata ia dipaksa berarti ia berjumpa dengan Allah SWT melalui murka-Nya. 

Penyakit kasal ialah artinya segan atau enggan untuk melakukan ibadah padahal ada waktu dan keleluasaan yang seharusnya ia dapat melakukan ibadah tersebut. Namun keleluasaan waktu tersebut tidak diambil kesempatan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Orang yang mempunyai penyakit kasal ini kebanyakan ialah orang orang yang tidak terbiasa melakukan ibadah sehingga ada malas atau segan. Orang orang yang mempunyai penyakit malas tentunya tidak akan mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat. Jangankan (kebahagiaan) akhirat, dunia saja tidak. Contohnya orang malas mencari pekerjaan, orang malas mencari rizki, orang malas untuk melakukan usaha dan ikhtiar, dia tidak akan mendapatkan fasilitas dunia yang berlimpah. Berbeda dengan orang yang selamat yang ada perjuangannya. Begitu juga dengan akhiratnya tentu saja tidak akan mendapatkannya jika ia malas atau segan ibadah padahal ada keleluasaan waktu baginya. Mengapa tidak digunakan keleluasaan waktu itu? 

Penyakit malal yang ada di dalam diri itu karena seseorang akan mengabaikan berbagai macam perintah Allah SWT, berbagai contoh-contoh rasul dan karena itu runtuhkan penyakit kasal yang ada di dalam diri kita terutama ialah di bulan Ramadhan ini. Coba renungkan baik baik. Bulan ramadhan yang penuh dengan berkah, rahmah, magfiroh, kemudian tidak dimanfaatkan fasilitas itu, alangkah meruginya orang-orang tersebut. Shalat malas, puasa malas, dan masih banyak lagi kemalasan-kemalasan lainnya. Bagaimana ia akan mendapatkan rahmah di 10 hari pertama Ramadhan, atau mendapatkan magfiroh di pertengahan Ramadhan atau mendapatkan ‘itqun minannar di akhir hulan Ramadhan? Tentu saja tidak karena malasnya itu. Malas itu adalah penyakit hati, penyakit jiwa yang ada di dalam diri kita. Jangan sampai penyakit itu menguasai diri kita. Mari kita berjuang, mari kita runtuhkan penyakit kasal ini, kita giat kita semangat untuk ibadah puasa, ibadah shalat malam, tadarus, bahkan kita bershodaqoh.