KULIAH PAGI RAMADHAN 1439H
Pesantren Akmaliah Salafiah
Ahad, 03 Juni 2018/18 Ramadhan 1439H
_______________
Insya Allah kita semua baik yang hadir di akmaliah maupun yang online di luar jabodetabek termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Puncaknya atau sempurnanya orang beragama itu ialah munculnya diri dalam wujud akhlaqul karimah sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“sesungguhnya aku dibangkitkan ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”.Allah SWT sengaja menurunkan Muhammad dalam wujud akhlaq yang agung sebagaimana firman Allah SWT QS. Al Qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Akhlaqul yang agung meliputi akhlaqul karimah yang berarti meliputi baik lahir maupun batin. Akhlaqul karimah yang meliputi lahiriah ini termasuk pada wilayah nafsaniah. Akhlaq yang mulia ialah akhlaq yang dapat menentramkan hati setiap orang yang berada disekitarnya.
Bentukan akhlaq sesuai dengan proses menundukkan nafsu-nafsu yang ada dalam diri. Proses muculnya akhlaqul karimah ialah hasil dari jihadul akbar jihadun nafsi. Jika orang memahami hawa nafsu maka secara otomais akan muncul akhlaqul karimah. Perjuangan tersebut tidak mungkin didapat tanpa memperoleh pemahaman ilmu tauhid. Pada kebiasaannya, bagi orang-orang tasawuf/thoriqin/salikin untuk menundukkan hawa nafsu harus melalui proses :
1. Takholli yaitu kosongkan diri dari sifat nafsu mazmumah (ammarah, lawwamah, sawwalat).
2. Tahalli, setelah kosong kemudian mengisi/menghiasi diri dengan sifat sifat mahmudah.
3. Tajalli
Terkadang orang itu ingin tampil beda dari yang lain padahal tidak perlu seperti itu. Tampillah dengan baik dan benar. Orang yang ingin tampil beda tanpa ia sadari ia terjangkir penyakit jiwa yaitu hajbun dan ujub dan ini berbahaya.
Akhlaq yang paling baik di antara kita berdasarkan Al Quran :
Jadilah seorang pemaaf.
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Memaafkan dengan kata-kata yang santun dan mengajak pada jalan yang baik. Maksudnya ialah setelah memaafkan kesalahan orang yang pernah menzhalimi/membuat persoalan diri kita maka maafkan dan setelah itu ajak ke jalan yang baik. Termasuk mengajak ke perbuatan perbuatan baik. Jika dua hal itu telah dilakukan namun masih juga keras akal pikirnya, batu hatinya dan lebih kepada berpegang pada zhon dan angannya maka berpalinglah dari orang tersebut. Berpaling disini ialah menyudahi dan membiarkannya yang terpenting telah memaafkan dan berbuat baik. Itulah yang disebut akhlaq rohman rahim sebagaimana Rasulullah SAW yang berbuat baik kepada para sahabat, umatnya dan munafiqun (habluminannas), berbeda jika terkait akidah maka “لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ/Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".
Rasulullah SAW hanya pernah mengusir seorang pemuda gay agar keluar dari madinah. Ini pun akhlaq karena gay ini virus. Akhlaq yang agung ialah yang dapat menempatkan posisinya. Puasa di jaman sekarang lebih berat ketimbang puasa di jaman dulu terutama di jaman Rasulullah SAW karena di jaman sekarang banyak media sosial yang digunakan sebagai ajang curhatan, mencaci maki, ghibah. Jangan sampai rusak hati dan amalan kita karena sikap kita seperti menuliskan status sebal, kesal, mencaci maki di sosial media yang akhirnya berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.
Hadis :
DIHARAMKAN DAN BUKAN GOLONGAN BAPAK BAGI SALIKIN/SALIKAH YANG MENGGUNAKAN FB UNTUK BERBICARA YANG TIDAK BAIK SEPERTI MENCACI MAKI, BERKATA BENCI/SEBAL, CURHATAN. JADIKANLAH MEDSOS SEBAGAI AJANG DAKWAH.
Jika menulis status di media sosial yang sifatnya sebal, curhat, mencaci maki (ghibah) itu semua termasuk dosa jariyah yaitu dosa yang terus mengalir walau sudah meninggal sekalipun dan alasan inilah yang akhirnya FB dulu diharamkan ulama. Tulislah status FB/medsos yang baik, yang menunjukkan bahwa kita berakhlaqul karimah.
Jadilah kalian para salikin salikah yang mempunyai akhlalqul karimah. Bagaimana disebut mengamalkan ilmu tauhid dan hakekat sedangkan kalian tidak memunculkan akhaqul karimah. Ada 2 hal yang terlihat jelas dari akhlaqul karimah yaitu PERKATAAN dan PERBUATAN/WUJUD KELAKUAN. Adapula tulisan/status media sosial yang menyesatkan dan itulah yang disebut maksiat jariyah. Tulislah status media sosial yang baik dan sebagai media dakwah kita. Dicintainya islam karena akhlaqnya diantara kalian semua.
GUNAKAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH.
Munculkan wujud akhlaqul karimah. Dalam Ramadhan ini pembentukan akhlaqul karimah ini nyata. Kita sekarang telah berada di pertengahan Ramadhan dan Insya Allah telah sampai pada puncak magfiroh yang Insya Allah kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan insya Allah juga mendapatkan ‘itqun minannar dengan puncaknya yaitu Lailatul Qadr. Mari bersama-sama bergegas memperbaiki diri dan bersegera menuju kepada Allah SWT.
_______________
Dirangkum oleh : Himmah Hizboel