Oleh : CM. Hizboel Wathony
Selasa, 12 Juni 2018 /
27 Ramadhan 1439 Hijriyah
Anak-anakku semuanya,
Mari kita bersama-sama untuk sealu bersyukur kepada Allah SWT dimana Allah SWT melimpahkan berbagai nikmat yang tidak terhingga sampai andai dihitung nikmat itu tidak terhingga. Yang harus kita renungkan kembali ialah takdir kita ialah tentang diri kita yang telah diciptakan Allah SWT sebagai manusia “insan fii ahsani takwim” atau manusia sebaik-baik kejadian dari mahluk apapun. Itulah yang paling baik. Namun terkadang banyak manusia yang akhirnya memposisikan diri hingga menjadi rendah derajatnya yang tak ubah seperti binatang bahkan lebih rendah lagi dari binatang itu sendiri. Apa sebabnya? Yakni dimana Allah SWT telah menjadikan pada diri kita “Aku jadikan untukmu pendengaran, penglihatan bahkan hati atau akal pikiran semua itu agar kamu bersyukur kepada Allah SWT”.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Anak-anakku semuanya,
Ternyata, nikmat yang diberikan Allah SWT tersbeut dalam bentuk pendengaran, penglihatan dan hati dijadikan untuk kepentingan-kepentingan hawa nafsu bahkan ada yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan tuhan selain Allah SWT. Inilah orang-orang yang disinggung oleh Allah SWT “mereka dikasih telinga tidak untuk mendengarkan firman Allah SWT, hadis Rasul-Nya bahkan fatwa para ulama warosatul anbiya. Mereka juga dikasih penglihatan tidak untuk dijadikan memandang kebesaran Allah SWT yang nampak di alam semsta menjadi piranti kehidupan kita sebagai manusia. Dan begittu pula diasih hati, akal tidak untuk memikirkan tentang penciptaan Allah SWT yang tidak untuk memikirkan bagaimana Allah SWT menciptakan alam semesta dan untuk apa alam semesta disediakan. Merekalah yang disebut Allah SWT derajatnya lebih rendah dari binatang dan termasuk orang-orang yang lalai untuk mengingat Allah SWT. Kalau kita selalu lalai terhadap Allah SWT dalam kehidupan kita lalu bagaimana kita mendapatkan anugerah dan keistimewaan dari Allah SWT termasuk di dalam bulan ramadhan yang mengharap lailatul qadr. Lalu bagaimana tanda-tanda orang yang merasakan lailatul qadr? Lailatu qadr adalah rahasia Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya dan ini sulit untuk menceritakannya kecuali orang-orang yang khusus yang diberikan kekuasaan bagi Allah SWT karena ketetapan daam lailatul qadr itu menjadi baik bagi orang-orang yang beribadah. Oleh karena itu dalam menjaring lailatul qadr jangan berangan-angan atau berimajinasi. Sudahlah kita beribadah saja dan dengan ibadah itu kita mendapatkan keistimewaaan 1.000 bulan dan tanda-tanda orang yang mendapatkan lailatul qadr yaitu kita lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya dan ada peningkatan amal dan akhlaq kita. Itulah anda tanda orang yang mendapatkan lailatul qadr.
Anak-anakkku semuanya,
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan lailatul qadr.