Oleh : CM. Hizboel Wathony
Rabu, 13 Juni 2018 /
28 Ramadhan 1439 Hijriyah
Anak-anakku semuanya,
Alhamdulillah kita bersyukur terus kepada Allah SWT atas segala nikmat yang berlimpah dalam kehidupan kita teristimewa dalam bulan Ramadhan ini. Yang harus kita sadari ialah adab dan sikap kita terhadap Allah SWT terutama dalam meminta sesuatu kepada Allah SWT. Jangan sampai kita ditegur oleh Allah SWT. Mungkin caranya Allah SWT menegur kita bukan seperti kepada nabi/rasul-Nya atau kekasih-Nya seperti tatkaa Nabi Nuh as ditegur oleh Allah SWT saat meminta keselamatan anaknya, An’am dari kehanyutann bahnya air yang melimpah sebagaimana firman Allah SWT QS. Hud ayat 45-46
وَنَادَىٰ نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Seorang ayah mana yang (tega) melihat anaknya akan tenggelam dan terbawa arus air? Tentu saja ia ingin menolongnya dan berdoa kepada Allah SWT. Namun berbeda dengan kehendak Allah SWT. Begitu pula kembali ke dalam diri kita masing-masing. Jangan meminta sesuatu yang sesungguhnya kita sendiri tidak tau sesutau itu baik atau buruk untuk diri kita, dalam kehidupan kita, terlebih untuk menuju ke akhirat.
Anak-anakku semuanya,
Salah satu di antara yang semua orang ingin dan meminta di bulan Ramadhan ialah mendapatkan lailatul qadr. Namun apakah benar permintaanya sesuai dengan amalnya? Ini menjadi pertanyaan ke dalam diri kita. Meminta sesuatu kepada Allah SWT memang disuruh Allah SWT namun jangan meminta dengan seolah mendikte Allah SWT bahkan memprotes. Jadi, kendatipun kita semua berharap mendapatkan lailatul qadr bukan berarti kita putus asa saat kita tidak merasakan atau tidak menyaksikan lailatul qadr. Yang harus kita fokuskan ialah penbagdian/ibadah di bulan Ramadhan bulan yang pernuh berkah dan mulia. Mintalah kepada Allah SWT keselamatan dunia dan akhirat. Mintaah sesuai dengan kehendak Allah SWT yang dengan kata lain meminta kepada Allah SWT dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Kita tidak mempunyai daya dan upaya apapun untuk masuk ke dunia, ke alam ini.
Anak-anakku semuanya,
Jadi, yang harus kita renungkan baik-baik ialah dimana kita mengabdi kepada Allah SWT dengan dengan keikhlasan yang muncul dalam diri kita sebagai hamba yang memang harus mengabdi dan memenuhi kewajibannya bukan meminta terus. Tanpa meminta pun Allah SWT akan memberikannya sesuai dengan kebutuhan hamba-Nya.
Wahai anak-anakku,
Mengalirlah dalam pengabdian kepada Allah SWT dan teruslah mengabdi kepada Allah SWT niscaya Allah SWT akan melimpahkan dengan berbagai macam kenikmatan dan kebahagiaan yang tak terhingga. Kenikmatannya yang tiada batas , yang tidak bisa dihitung dengan hitungan akal dan itulah nikmat yang berlimpah dari Allah SWT. Di bulan Raadhan kita ‘itkaf, ibadah, mengabdi dan banyak lagi yang kita lakukan.
Wahai anak-anakku,
Semoga di bulan Ramadhan ini kita masuk dalam golongan orang yang mendapakan rahmat, ampunan dari Allah SWT dan sekaligus mendapatkan ‘itqun minannar dan yang paling istimewa lagi kita mendapatkan lailatul qadr lebih baik dari 1.000 bulan, insya Allah.