KULTUM PENDAR HIKMAH

BERSEGERA MEMENUHI PANGGILAN ALLAH

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 19 Agustus 2018 / 7 Dzul Hijjah 1439 Hijriyah

“Bersegera memenuhi panggilan Allah adalah sifat orang yang beriman yang merindukan perjumpaan dengan Tuhannya.”


Anak-anakku semuanya

Mari kita kembali bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kita umur panjang hingga kita sekarang menemui bulan suci dan disucikan oleh Allah SWT dimana yang di dalamnya ada peristiwa spektakuler yaitu peristiwa sejarah yang akhirnya disyariatkan oleh Nabi Muhammad SAW ialah ibadah haji di mana saudara-saudara kita sekarang sudah ada di kota Makkatul Mukarramah bersama-sama untuk manasik haji dan Insya Allah tidak lama lagi akan sampai ke arafah untuk wukuf. Tidak ada haji kecuali ada pada arafah yang artinya haji itu akan dinyatakan apabila adanya arafah. Oleh karenanya bagi kita yang ada disini, berdoa untuk saudara kita yang sedang manasik haji dengan cara melakukan puasa arafah, sunnah hukumnya dan istimewa tentunya dan kita berdoa untuk kita semua semoga saudara-saudara kita disana mendapatkan haji mambrur karena haji mambrur itu surqa balasannya.

Anak anakku semuanya,

Haji ini adalah panggilan Allah SW,T oleh karenanya siapapun yang sampai kesana tentunya dengan menyatakan kalimat talbiyah : “ini aku datang ya allah”

‎لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ

‎إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Aku memenuhi panggilanMu ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu tiada sekutu bagiMu aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujian dan ni’mat adalah milikMu begitu juga kerajaan tiada sekutu bagiMu

Itu baru dalam bentuk haji syariat yaitu haji secaa lahiriah yang datang memenuhi panggilannya, datang bertemu dan sampai di baitullah yang disucikan yaitu kabah yang menjadi tonggak sejarah islam sejak jaman dahulu dan teristimewa diproklamirkan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as yang akhirnya menjadi disyariatkan nabi Muhammad SAW dan untuk umatnya yaitu manasik haji yang merupakan napak tilas peristiwa yang sangat dahsyat dan spektakuler.

Anak-anakku semuanya,

Idul adha berarti kita kembali mendapatkan pencerahan keistimewaan. Idhul Adhaa ada pada bulan haji. Haji ialah bagi barang siapa yang kuasa yang artinya kuasa dalam arti bukan sebatas finansial saja namun yang teritsimea ialah kuasa dalam secara ilmu dan fisik hingga finansial. Ibadah haji itu ibadah fisik, thowaf, sai, lempar jumrah yang membutuhkan fisik yang istimewa dan kuat. Terlepas dari itu semua, di dalam ibadah haji banyak hikmah di dalamnya. Panggilan Allah SWT tidak sebatas ibadah haji saja. Hakekatnya semua ibadah itu panggilan Allah SWT. Oleh karenanya setiap waktu shalat ada panggilan Allah SWT dengan kumandang adzan. Dan hakekatnya orang yang memenuhi panggilan Allah SWT itu ia menjumpai atau mendatangi Allah SWT. Maka orang yang sampai pada haji hakekat ialah haji yang benar-benar mendatangi Allah SWT. Oleh karena itu akhirnya shalat yang dilaksanakan sebagai kewajiban itu pun memenuhi panggian Allah SWT. Bahkan disebutkan  “shalat itu mikrajnya orang yang beriman” yangg berarti naik derajatnya dari orang biasa, menjadi orang yang memenuhi panggilan Allah SWT.

Anak-anakku semuanya,

Jadi, memenhi panggilan Allah SWT tidak sebatas ibadah haji. Kita memenuhi semua panggilan Allah SWT yaitu dengan melakkan semua ibadah. Al hajj artinya menuju dan hajjullah artinya menuju kepada Allah SWT, hijjul baitul artinya menuju rumah Allah SWT. Ayo, kita bersama-sama bersegera lari menuju kepada Allah SWT dengan memenuhi panggiannya. Panggilan AllahSWT itu banyak sekali perintah-perintah yang tercantum di dalam al Quran dan diabarkan di dalam hadits yang dicontohkan Rasulullah SAW. Oleh karenanya orang yang memenuhi panggilan Allah SWT hakekatnya orang-orang yang benar-benar memenuhi perintah-perintah Allah SWT seolah ia menyatakan bahwa menjunjung tinggi peritah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Itulah orang yang memenuhi panggilan Allah SWT. Jadi, tidak usah khawatir dan minder bagi orang yang belum haji karena hakekatnya orang yang memenuhi panggilan Allah SWT ialah orang-orang yang mengabdi beribadah bahkan banyak ibadah yang nilainya sama dengan haji. Jadi, bagi yang belum mampu melaksaanakan haji secara finansial tidak perlu melakukannya karena kita bisa istiqomah melakukan ibadah lainnya seperti istiqomah shalat subuh dan melakukan ibadah lain karena ada nilai-nilai ibadah yang ternyata sama dengan ibadah haji.

Insya Allah, dalam hitungan hari kita aka merayakan Idul Adha dengan mengawali takbir tahmid tahlil hingga kita melaksanakan shalat berjamaah di masjid atau lapangan dengan medengarkan khutbah Idul Adha. Ajak semua saudara bahkan yang sedang haid sekalipun untuk mendengarkan khutbah Idul Adha.