KULTUM PENDAR HIKMAH

HAKIKAT TAKBIROTUL IKHROM

Oleh : CM. Hizboel Wathony
Ahad, 23 Desember 2018 / 14 Rabi'ul Tsani 1440 Hijriyah

“Hakikat Takbirotul Ikhrom ialah Tawakkal yang berarti penyerahan diri kepada Allah disegala sektor kehidupannya. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal. Oleh karena itu, berserah dirilah sepenuhnya kepada Allah sesuai dengan derajatnya”


Anak-anakku semuanya,

Mari kita lanjutkan pembahasan kita dari episode yang lalu dimana kita sedang membahas makna serta kedalaman dari takbir untuk diejawantahkan dalam kehidupan sehari hari. Firman Allah SWT :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. (QS. Al Ankabut ayat 45)

Kalau kita renungkan baik baik, sekedar shalat dan banyak orang melaksanakan shaat namun perbuatan keji dan mungkar selalu ada padanya, lalu dimana kekeliruannya? Tentu saja bagi yang memahaminya dan mengerti tentang shalat itu tidak sebatas pada permukaan namun harus masuk ke kedalaman shalat itu. Contoh yang akan dibahas tentang takbir tadi. Takbir saat Allahu Akbar kita berarti menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT dalam kehidupan kita sehari hari. Di kantor, dijalan, dirumah bahkan dimanapun kita berada kita serahkan kepada Allah SWT. Bukankan saat kita kelaur dari rumah kita dianjurkan berdoa :

بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَا وَلَا قُوَّةَ اِلّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, ‫Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung‬
 

Yang berati kami ini adalah Laa hawla wa laa quwwata illabillahiil aliyil azhim. Yang berarti tiada daya dan upaya kecuali daya dan upaya Allah SWT, yang berarti tidak bisa meraih sesuatu apapun tanpa kekuatan Allah SWT. Penyerahan kepada Allah SWT disebut tawakal. Oleh karenya saat takbir “allahu akbar” itu menyerahkan. Jika dianalogikan orang yang menyerahkan atau pasrah dengan mengangkat kedua tangan. Begitu pula dalam kehidupan kita sehari hari dimana isyarat dalam shalat takbir menyerahkan kepada Allah SWT bertawakal kepada Allah SWT. Pecayalah bahwa Allah SWT itu Maha Penolong hamba-Nya dimana saja dan kapan saja Allah SWT memberikan pertolongan sesuai kebutuhan hamba-Nya. Pertolongan Allah SWT itu sangat dekat. Oleh karena itu tiada jalan lain selain kita menyerahkan seluruhnya kepada Allah SWT sesuai dengan awal kita melaksanakan shalat yaitu dengan diawali takbirotul ikhrom. Maka penyerahan kepada Allah SWT (tawakal) ialah seperti tingkatan tingkatan orang bertawakal, dimana tawakal kepada Allah SWT ada yang seperti buruh terhadap bosnya, tawakal kepada Allah SWT ada yang seperti anak terhadap kedua orang tuanya (tingkat mutawasith), dan tawakal yang paling istimewa ialah tawakal seperti mayit dihadapan amilnya. Tawakal pertama itu kebanyakan tawakalnya orang awam dimana ia mengabdi kepada Allah SWT hanya ingin mendapatkan nilai nilai disisi Allah SWT dalam bentuk kebahagiaan/fasilitas baik dunia atau akhirat. Apakah itu salah? Tidak. Kita harus paham betul tawakal kepada Allah SWT itu dalam arti yang sesungguhnya seperti seorang pegawai dihadapan bosnya yang memang mengharapkan sesuatu. Orang awampun mengahrapkan sesuatu dari Allah SWT seperti pahala, surga, bahkan mengharapan kesejahteraab di dunia dan rizki yang berlimpah waluapun itu masuk pada ketegori keliru namun tidak salah. Kenapa keliru? Karena apa saja fasilitas di dunia ini telah dijanjikan Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya, mengapa kita meminta sesutau yang Allah SWT sendiri telah mencukupkannya. Kemudian tawakal seperti anak kepada orang tuanya dimana ia hendak merebut perhatian orang tuanya dengan cinta kasihnya dan orang orang khusus banyak beribadah untuk mendapatkan cinta kasih Allah SWT dan ini yang paling istimewa dan seharusnya ini kebanyakan orang yang sudah mulai menyelam dan memahami kedalaman agama. Oleh karenanya tawakal bagi orang yang istimewa lagi ialah tawakal bagai mayit dihadapan amilnya dan ini masuk pada orang khususul khusus, dan bagi kita belum mampu mengamalkannya.

Semoga kita golongan orang-orang yang mengamalkan takbirotul ikhrom dengan tawakal kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari hari.